BOOKING TIKET PESAWAT

Tidak merasa apa-apa

Tidak merasa apa-apa. Info sangat penting tentang Tidak merasa apa-apa. Mengungkap fakta-fakta istimewa mengenai Tidak merasa apa-apa

Banyak kapal laut yang sudah makin melengkapi peralatan keselamatannya. Terlebih setelah seringnya terjadi kecelakaan di luat akhir-akhir ini. Disamping itu, pelanggaran pada peraturan keselamatan pelayaran diancam dengan hukuman yang cukup berat. Ini sesuai dengan protokol standard yang dianut oleh IMO dan SOLAS ’74. Pertama kali kapal dibuat, yang ada dalam fikiran manusia hanya satu, dapat menyeberangi atau melayari lautan, berpindah dari satu pulau ke pulau lainnya. Satu hal yang sangat dikahwatirkan adalah jika kapal yang mereka buat itu tenggelam dalam pelayaran. Tapi manusia kemudian malah punya keinginan yang sebaliknya. Mereka ingin memiliki kapal yang bisa tenggelam. Bukan tenggelam karena ada kebocoran pada lambung kapal. Meskipun tenggelam kapal itu harus tetap bisa berlayar didalam air. (Kira-kira bisa atau ndak ya kalau kapal mengembangkan layarnya di dalam air?). Dan sejak saat itu lahirlah era kapal selam. Pada tulisan ini akan dipaparkan kilas balik dari perjalanan sejarah kapal selam. Manusia ingin memiliki kapal yang bisa bergerak di dalam air seperti ikan. Keinginan itu sudah lama menjadi angan-angan orang. Jaman dulu orang masih sulit mewujudkan keinginan itu karena keterbatasan teknologi. Misalnya kapal selam yang dirancang oleh William Borne pada tahun 1578. Kapal selam yang semula direncanakan dapat bergerak di dalam air dengan cara didayung itu tidak pernah direalisasikan pembuatannya. Usaha-usaha untuk membuat kapal selam masih terus berlanjut. Seorang berkebangsaan Jerman, namanya Cornelis Drebble, berhasil membuat kapal selam pada tahun 1620. Kapal selam tersebut sebenarnya sebuah perahu yang diselimuti bahan yang terbuat dari kulit. Kapal selam buatan Cornelis Drebble itu berhasil menyelam hingga kedalaman 450 Centi meter. Tapi ada sumber lain yang mengatakan bahwa kapal selam tersebut dapat menyelam hingga kedalaman 20 meter dan bergerak maju mencapai kejauhan 10 Kilo meter. Kapal selam ini masih menggunakan dayung yang dikayuh oleh 12 orang pendayung sebagai alat penggeraknya. Keinginan untuk dapat membuat kapal selam juga merambat hingga ke Amerika Serikat. David Bushnell, seorang siswa dari Yale, telah membuat sebuah kapal selam yang lebih maju dibanding 2 orang pendahulunya di eropa itu. Kapal selam buatan Bushnell ini masih terbuat dari kayu. Berbentuk bulat telur dan diberi nama Turtle. Turtle tidak menggunakan dayung sebagai alat penggeraknya, tapi sudah menggunakan dua buah kipas yang digerakkan oleh tangan. Agar bisa timbul ke permukaan atau menyelam kedalam air, Turtle dilengkapi tangki yang bisa diisi air atau dikosongkan isinya sesuai kebutuhan. Misalnya jika akan menyelam maka tangki itu akan dipenuhi dengan air. Dan jika kapal selam hendak timbul ke permukaan, maka air dalam tangki itu harus dikosongkan. Kabarnya George Washington ikut membiayai pembuatan kapal selam buatan David Bushnell ini.


BOOKING TIKET PESAWAT
Powered By : Blogger